Ini kelebihan orang awak kalau bicara soal selera, malutok/makan durian pasti merasa kurang lengkap tanpa katan, serupa gulai kurang garam, menikmati makan durian dengan katan itu punya sensasi tersendiri. Mungkin hanya orang Minang yang bisa merasakan nikmatnya.
Kebanyakan orang awak, adalah penyuka bahkan maniak terhadap buah King Fruits ini. Jadi saat musim durian tiba, para maniak durian berburu buah durian ini karena saatnya merasakan sensasi buah durian yang menggoda iman kolesterol, Ndak baa do saketek ... padahal tensi gampang tinggi, kalau kita lagi tidur ada orang di rumah bawa durian malam malam, bau durian itu bisa bikin mabok dan mual karena sakik kapalo, ga usah makan durian pun dah naik tensi. Secara orang awak, penulis juga penyuka buah durian, tapi tidak maniak, cuma ikut menikmati yang dan halal yang sudah disediakan Sang Pencipta Allah SWT "
Nagari urang awak ini, termasuk salah satu daerah penghasil durian legendaris. berbagai macam jenis buah durian yang memang berkualitas, baik buah durian dari Malalak Agam, Kayu Tanam, Pesisir Selatan, dan bahkan dari Mentawai, dan durian asal Mentawai ini menjadi incaran para maniak durian dan juga pedagang es durian, karena mempunyai rasa yang agak beda dan aromanya lebih keras serta harum. Harganya agak mahal dibanding dengan durian lainnya. Berat diongkos angkut barangkali. Ga mungkin kan durian naik truk atau disuruh berenang ke Padang.
Selain ketebalan daging, dan rasa manis, buah durian berkualitas wajib ada rasa mamaik, Ga sero kalau cuma ada rasa manisnya doang, jadi penulis tidak tergoda sama sekali dengan durian montong import.
Jika musim durian tiba, pedagang buah-buahan musiman memenuhi pinggir jalan di Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan ruas jalan Padang-Bukittinggi. di Padang, jika kalau musim durian silahkan berburu di sepanjang Jalan Sisingamangaraja Gantiang, kawasan Alang Laweh, Jalan Adinegoro Aia Tawa, sedangkan di Jakarta sepanjang tahun ada di TMP Kalibata, yang khusus berjejer menjual durian, kalau tidak salah mereka pedagang durian gusuran sepanjang jalan Pasar Minggu. Kalau penulis lagi mood makan durian di Kalibata, pagi harinya beli katannya dulu sama penjual nasi uduk. ga ribet, salero lapeh ..
Kalau lagi pulang kampung dan melakukan perjalanan antara Padang Payakumbuah, pembaca dapat menemukan penjual buah durian sepanjang jalan itu, sepanjang jalan di antara Sicincin-Kayu Tanam, juga terbentang lapak-lapak durian. Kawasan ini sejak dulu sudah terkenal dengan beragam dagangannya, antara lain manggis, pisang, dan lain sebagainya. Para pedagang durian biasanya juga menyediakan ketan untuk “teman” makan durian.
Durian dengan rasa pahit tapi lezat dan kamek ini merupakan kualitas durian yang baik dan banyak dicari para pedagang es durian dan es campur. Biasanya harganya beda dengan durian lainnya. Aroma dan rasanya yang mantap yang membuat durian ini cocok sebagai es durian. Ntar penulis tanya ke pemilik Es Durian Gantinyo yaa ..
Umumnya pedagang durian di daerah Sumatra Barat, menyediakan ketan sebagai pelengkap urang awak kalau makan durian. So katan selain teman wajib makan gorengan juga teman wajib coba kalau makan durian. Para penyuka durian boleh trial, dijamin ga kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar